Judul buku :Tips Trik Presentasi Memikat. Penulis/editor: Arya Paningrum. Penerbit : Araska. Tebal: 139 halaman. Cetakan/tahun: Pertama/ tahun 2012. Presentasi adalah bentuk komunikasi yang dilakukan secara terpadu lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Komunikasi yang sukses terjadi ketika audiens menerima dan memahami sebiah pesan persis dama

Saya bingung, setelah baca buku ini saya coba Googline si penulis, tp malah ga ketemu ya. padahal di cover buku nya tertulis, dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Harus ketik pakai huruf korea gitu? udah cobain juga Googling pakai judul asli si buku "the secret habits to master your art of speaking", ga nemu juga si penulis. katanya terkenal tapi kok ga masuk Wiki? hmm.. aneh juga tips sukses presentasi dan wawancara kerja Bukunya ringan banget, hanya 230an halaman. Kertas buram, spasi standar, bahasa mudah dicerna. Tapi sayang banyak beberapa kasus yang hanya valid di Korea Selatan, buku ini sampai menyuruh mempraktekkan ssuara "dehem"-an berbahasa seperti "aaa" "mmm" "ngg", dan beberapa kata yang diminta untuk dicobain oleh pembaca. Masalahnya bahasa yang dipake kan bahasa Korea, saya mana ngerti cara melafazkannya dengan baik dan benar. Ok nah ini beberapa poin penting yang bisa saya Share ke temen temen, yang pada intinya buku ini mengajarkan beberapa tips teknis supaya bisa bicara / public speaking / negosiasi dengan baik Membanggakan diri = tidak disukai orang Pernah ga ketemu orang yang sepanjang waktu membicarakan prestasi dan kehebatannya? enek kan dengernya? meskipun itu fakta, meskipun itu benar, meskipun itu adalah jerih payahnya sendiri, tetep aja "enek" kita dengernya. Belum lagi hampir pasti semua prestasi yang dibanggakan itu pasti ada dilebih lebihkan meskipun sedikit, lebih "enek" lagi.. Jadi janganlah kita berbicara dengan orang, dengan terus menerus membanggakan diri sendiri, sesekali boleh lah, tapi tetep jaga topic pembicaraan itu dengan objektif, bukan sombong. Tidak ada kesempatan kedua Bicara 30 detik, efeknya bisa bertahun tahun. setuju? pasti punya memori tentang nasihat orang tua kan? nah itulah contohnya. Jadi dalam bicara dengan orang ataupun presentasi, dilarang keras berpikir nanti kesempatan selanjutnya saya akan buat lebih baik, atau kali ini saya kerjakan "asal2an" dulu.. Meskipun pembicaraan itu nanti akan diulang, atau akan ada presentasi selanjutnya, namun pertemuan pertama itu penting sekali! jangan dianggap remeh. Jangan disclaimer merendahkan diri sendiri saat awal Pernahkah anda presentasi lalu diawali dengan kata kata ini "saya tidak sempat bikin ini dengan serius ..." "presentasi ini baru saya buat banget ...." "maaf ini banyak kesalahan..." ternyata kata kata tersebut fatal! karena membuat suasana menjadi negatif, dan mungkin saja secara tidak langsung audience anda akan resist terhadap materi yang anda sampaikan. Kalau ingin sukses, bicaralah seperti orang sukses Ini klasik sih, tapi banyak yang belum mempraktekkan. Mau jago ngomong? ya harus punya panutan yang bisa dicontoh. Seperti dosen saya Pak Budi Rahardjo, beliau sudah ribuan kali presentasi / mengajar, beliau tetap punya tuh "role model" public speaking. Puji lawan bicara Siapa yang ga seneng dipuji? semua orang pasti seneng. Nah khusus untuk bicara empat mata atau diskusi dengan team kecil, memuji bisa sangat efektif. Karena dengan memuji, orang jadi senang, dan akan lebih open dengan materi yang kita sampaikan. mengungkit ngungkit kebaikan sendiri? hell no! Jujur ini beberapa kali sering saya lakukan ketika rapat dengan team saya, saya sering ngebahas kebijakan "positif" yang saya lakukan. Ternyata ini DILARANG KERAS! ini kurang lebih sama dengan poin pertama yang di atas. Satu kata kunci yang tepat lebih baik daripada 10 ungkapan Keep it simple, stupid! itu rumusnya, atau disingkat jadi KISS. Jangan terlalu diplomatis, jangan terlalu "ngawang", jangan terlalu banyak perumpamaan. Jika semua itu bisa dirangkum menjadi kalimat yang jelas! mengapa tidak? Tidak ada yang terlahir sebagai presenter ulung Semua presenter terkenal, pasti latihan presentasi atau setidaknya sudah 10000 jam lebih dia presentasi. baca Review Buku Outliers - Malcolm Gladwell. Jangan mimpi bisa preesntasi yang bagus, bisa wawancara dengan sukses, kalau ga latihan! serius ini, harus dipraktekkan, jangan sok jago. Bahkan Steve Jobs saja latihan presentasi kok! Long run = Long learn Ini agak ga nyambung dengan konteks utama buku ini, tapi bener juga teorinya. Jadi kalau mau sukses jangka panjang, pasti dibutuhkan belajar jangka panjang juga. Jangan harap belajar sedikit, mendapatkan sukses yang luar biasa. Keep learning! Presentasi bukan pamer kehebatan bicara Wah saya kaget pas baca ini, bener juga nih! Jadi ga melulu orang yang jago bicara itu menghasilkan presentasi yang baik. Yang lebih utama adalah kematanga materi daripada jago ngomong. Orang yang ga bisa ngomong, tapi data presentasi disiapkan dengan super matang lebih baik daripaa orang yang jago ngomong tapi ga persiapan sama sekali Jika jualan, jangan ada kata paksaan "belilah!" Ini khusus untuk yang mau jualan, katanya sih soft selling tidak bilang "belilah" itu lebih efektif ketimbang yang hard selling. hmm.. sebenernya saya kurang sepakat sih dengan ini, tapi ok juga namabah insight. == Terakhir saya tutup dengan quotes bagus dari buku ini "untuk pidato tiga menit, kita harus menyiapkan waktu tiga minggu. untuk pidato sepuluh menit, memerlukan waktu satu minggu. Dan jika ingin berpidato selama satu jam, maka langsung saja" 1. Jalan Cerita Buku Bicara Itu Ada Seninya mabhak.sch.id. Dalam buku BICARA ITU ADA SENINYA (HARDCOVER), terbagi menjadi 5 bab yang terbagi lagi menjadi beberapa sub bab. Secara keseluruhan isi buku ini menggunakan bahasa mengalir dan gampang dipahami. Ini dia kelima bab selengkapnya: Bab 1: Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak pada Ucapannya Sumber dokumen pribadi Judul Bicara Itu Ada Seninya Rahasia Komunikasi Yang Efektif Penulis Oh Su Hyang Penerjemah Asti Ningsih Penerbit Bhuana Ilmu Populer Jumlah halaman 259 halaman Tahun terbit 2018 Blurb Ketika komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti. Selain berisi tentang pengalaman pengembangan diri, buku ini juga membahas tentang teknik komunikasi, persuasi, dan negosiasi. Lalu bagaimana cara berbicara yang baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas? Atau berbiacara tanpa mengambil napas? Tidak! Sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati. Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana. Anda harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri Anda kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Orang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, Anda harus mengetahui metode komunikasi yang efisien. Buku ini dijabarkan agar dapat dimengerti oleh siapa saja. Anda dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan juga mengenai rahasia inti komunikasi. Jika Anda membacanya dengan runut, saya yakin rasa percaya diri Anda untuk berbicara pun akan tumbuh dengan sendirinya “Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, Anda harus mengetahui metode komunikasi yang efisien.” Oh Su Hyang Buku ini merupakan karya dari seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan, Oh Su Hyang. Materi dalam buku ini disajikan dalam lima bab, yang setiap bab terdiri dari banyak subbab. Buku ini berisi langkah-langkah bagaimana berkomunikasi yang efektif. Penulis banyak memaparkan bagaimana orang-orang hebat, diantaranya Barack Obama, Oprah Winfrey, dan Yoo Jae Seok yang berhasil mencapai kesuksesan karena komunikasinya yang baik. Buku ini menarik, sebab Oh Su Hyang juga menghadirkan kisah kliennya yang kesulitan dalam hal komunikasi, baik dalam kehidupan keluarga, percintaan, dan pekerjaan. Serta membahas strategi berbicara di kehidupan sehari-hari khusunya strategi komunikasi dalam marketing. Karena buku ini merupakan terjemahan, sehingga terkadang terdapat ejaan yang kurang familier dalam bahasa Indonesia, tokoh-tokoh yang diceritakan pun lebih banyak merupakan aktor, mc, atau pembawa berita yang berasal dari Korea Selatan, sehingga mungkin kurang familier di Indonesia. Rating buku Agama Biografi Buku Terjemahan Fiksi Filsafat Kesehatan Kumpulan Cerpen Kumpulan Puisi Motivasi/Pengembangan Diri Motivasi Islam Non fiksi Novel Romance Sastra
Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi yang Efektif Oh Su Hyang, Asti Ningsih (Translator) 3.84 1,416 ratings214 reviews TAHUKAH ANDA BAHWA BERBICARA ITU ADA SENINYA? Ketika komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Judul Buku Komunikasi Itu Ada SeninyaPenulis Oh Su HyangPenerjemah Asti Ningsih Tahun Terbit 2020 Kota diterbitkan JakartaNama Penerbit Penerbit Bhuana Ilmu PopulerJumlah Halaman 188 halamanPeran Psikologi dalam Mengatasi Grogi Komunikasi Komunikasi Itu Ada Seninya merupakan sebuah buku yang ditulis oleh seorang pakar komunikasi psikologis yaitu Oh Su Hyang. Sebelumnya, Oh Su Hyang telah sukses menulis buku yang memperoleh predikat best seller dengan judul Bicara Itu Ada Seninya. Dengan latar belakangnya sebagai seorang pakar komunikasi, Oh Su Hyang ingin menyampaikan beberapa metode serta teknis dalam berkomunikasi kepada pembaca. Pada buku sebelumnya, Oh Su Hyang lebih mengulas tentang teknik berbicara yang baik serta diselingi pengalaman penulis yang dapat memotivasi pembaca. Namun pada buku Komunikasi Itu Ada Seninya, lebih banyak mengulas tentang teknik komunikasi psikologis dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai konteks yang lebih kehidupan sehari-hari tentunya kita membutuhkan adanya komunikasi dengan orang lain. Namun masih banyak orang yang ragu dengan apa yang ingin mereka katakan. Ini dikarenakan komunikasi akan sangat berdampak pada bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari. 1 2 3 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Nah di dalam buku "Bicara Itu Ada Seninya", Oh Su Hyang sebagai penulis menjelaskan terkait rahasia menggunakan teknik komunikasi yang benar dan efektif yang mana bisa membuat lawan bicara merasa nyaman dan tidak bosan. Jika dilihat dari judulnya, buku ini tentu menarik banyak pembaca untuk mengetahui apa itu seni dalam berkomunikasi dengan benar.
Judul Bicara Itu Ada Seninya Penulis Oh Su Hyang Penerjemah Asti Ningsih Penyunting Yosepha Ary Hascaryani. K Desain Aditya Ramadita Penerbit Bhuana Ilmu Populer BIP Terbit Desember 2019, cetakan kedua Tebal xvi + 240 hal. ISBN 9786024553920 Saya memutuskan membeli buku ini karena judulnya menarik. Saya merasa butuh bantuan dan latihan untuk bisa berbicara dengan baik karena dalam kehidupan sosial saya kesulitan memulai pembicaraan. Sehingga saya berharap pada buku ini akan menemukan beberapa tips untuk melakukannya. Sepanjang membaca buku ini memang saya menemukan banyak tips terkait berbicara. Beberapa saran memang bisa dipakai. Tetapi, banyak juga yang akhirnya tidak bisa saya pakai. Contohnya, di halaman 10–12, kita akan diberitahu cara melatih logika dalam berbicara berikan alasan tepat untuk argumen anda, hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan, konsisten dalam bersikap, gunakan kata-kata sederhana, dan tetap tenang. Contoh lainnya mengenai berbicara menggunakan storytelling yang baik harus memenuhi syarat seperti tema, konflik, simpati dan solusi. Syarat tambahannya berupa pembalikan dan alasan. Lebih jelasnya kita bisa membaca di halaman 16–18. Bagi kalian yang termasuk tipe orang yang gugupan, penulis juga memberikan tips cara menghilangkan kegugupan yaitu membuat karikatur pendengar, menghindari merendahkan kapasitas diri saat memperkenalkan diri, mempelajari konten dengan baik, dan mengucapkan “mantra” dengan penuh keyakinan. Dan masih banyak lagi tips yang dibagikan penulis, yang kemudian dirangkung dalam catatan saya sebagai berikut Lima unsur nonverbal untuk memikat hati pendengar hal. 27-30. Tiga kunci menjadi sukses dengan bertingkah seperti orang sukses hal. 40. Tiga keterampilan dalam berbicara hal. 59-61. Empat teknik mendengarkan hal. 95. Delapan unsur untuk mmebuat plot yang kokoh hal. 113-118 Sepuluh rahasia pembiacaran komunikatif ala Yoo Jae Suk hal. 142-143. Empat unsur menghadirkan irama dalam berbicara hal. 149-150. Empat tipe presentasi yang tidak cukup persiapan hal. 168-169. 4P mempersiapkan presentasi yang baik hal. 170-171. Tiga cara membentuk suara Dari beberapa tips berbicara yang dibagikan penulis ternyata dapat diaplikasikan dalam membuat tulisan. Misalnya menggunakan kata-kata yang sederhana, menggunakan perumpamaan, dan yang paling berhubungan dengan membuat tulisan adalah tips delapan unsur untuk membuat plot yang kokoh. Keunggulan buku ini selain isinya banyak berupa tips, penulis juga menceritakan banyak tokoh yang menurutnya merupakan pembicara yang handal. Seperti Oprah Winfey, Barack Obama, dan tokoh-tokoh dunia lainnya. Yang membuat saya kurang suka dengan buku ini adalah tips yang diberikan pada akhirnya ditujukan untuk berbicara dalam situasi formal. Misalnya berbicara untuk presentasi, berbicara sebagai presenter acara, dan bahkan berbicara sebagai pekerja penjualan. Padahal saya berharap akan mendapatkan inspirasi memulai pembicaraan dalam konteks hubungan personal. Karena kendala saya saat ini adalah tidak bisa memulai pembicaraan dengan orang sekitar secara luwes. Karena alasan di atas, saya sangat rekomendasikan buku ini untuk kalian yang membutuhkan nasihat cara berbicara dalam dunia pekerjaan yang membutuhkan keahlian berbicara yang baik. Saya kira semua saran di buku ini akan sangat berguna sekali. Akhirnya saya memberikan nilai 3 dari 5 untuk buku ini.
Adalima hal untuk berbicara dengan logis. 1. Berikan alasan yang tepat untuk argumen anda, 2. Hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan, 3. Konsisten dalam bersikap, 4. Gunakan kata kata sederhana dan 5. Tetap tenang. Dengan melakukannya kita akan merasakan ucapan kita dipenuhi dengan logika yang kokoh.
Buku yang memiliki judul asli “BICARA ITU ADA SENINYA” ini merupakan karya dari seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal Korea Selatan, Oh Su Hyang. Ia telah melanglang buana dalam bidang komunikasi. Berawal dari dirinya yang hidup serba kekurangan di masa kecil. Ia mengisahkan bahwa dirinya terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan memiliki rumah di pinggir rel kereta api. Semasa kecil, ia tak memiliki sebuah impian. Ia merasa tidak ada yang menarik dan istimewa dari dirinya. Hinga pada suatu hari semasa ia duduk di bangku SMA, guru di kelas memujinya karena ternyata ia memiliki pelafalan dan teknik yang baik dalam membaca. Pujian gurunya itulah yang menjadi lecutan bagi dirinya untuk terus fokus menyelami dunia public speaking. Ia kemudian terjun menjadi pembawa acara siaran televisi lokal ketika masih di bangku SMA. Kemudian terus berlanjut hingga kini ia telah menjadi seorang public speaker, penyiar, dosen, speaking tutor, hingga penulis. Kesuksesannya bukan sekadar buah dari bakat yang ia miliki. Ia berlatih dan terus berusaha untuk dapat layak menyandang gelar pakar komunikasi saat ini. Buku ini diawali dengan testimoni dari enam tokoh di Korea Selatan, diantaranya adalah dosen tamu di Seoul Art University, Bae Han Seon dan pemandu acara, penyiar, pembawa acara Lee Taek Rim’s Pleasant Evening Stroll in KBS Radio, Lee Taek Rim. Kemudian dilanjutkan dengan prolog yang berjudul “Membuka Peluang Kesempatan dengan Kebiasaan Bicara”. Dalam prolog ini, Oh Su Hyang menegaskan bahwa apabila di bidang musik ada orang yang “buta nada”, di dalam aktivitas bicara pun ada orang yang “buta ucapan”. Mereka adalah orang yang merusak suasana dengan ucapan yang tidak sesuai dengan tempatnya. Kebanyakan orang tidak mengetahui bagaimana metode komunikasi yang efisien untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi. Menurutnya, siapapun bisa meningkatkan kemampuannya asalkan mau berusaha. Dengan keyakinan inilah, ia menulis buku yang berisi kumpulan metode berbicara ini. Buku yang memiliki tebal 238 halaman ini terdiri atas lima bab. Bab pertama berjudul “Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak Pada Ucapannya”. Pada bab ini Oh Su Hyang memberikan penjelasan mengenai kesan pertama yang diciptakan seseorang terhadap orang yang baru ditemui itu berawal dari ucapan. Kemudian, dipaparkan bagaimana teknik seorang pelamar pekerjaan untuk dapat melakukan story telling ketika memperkenalkan diri pada saat wawancara kerja hingga penjelasan mengenai penyebab seseorang takut berbicara di depan umum. Bab ini ditutup dengan bagian Berbicara Seakan Sudah Terwujud’, di dalamnya Oh Su Hyang menyatakan “Berbicaralah dengan antusias dan bertingkah seolah Anda telah sukses . Mulai sekarang, berbicara sambil membayangkan bahwa Anda akan segera sukses, maka tak lama lagi impian Anda akan terwujud.” Selanjutnya, ada bab kedua yang berjudul “Pintar Mendengar, Pandai berbicara”. Pada bab ini, Oh Su Hyang memberikan rumus terapi komunikasi agar dapat berkomunikasi dengan baik, yaitu C = Q × P × R. C’ untuk communication atau komunikasi. Ada tiga hal untuk memenuhinya yaitu, Q’ untuk question atau pertanyaan, P’ untuk praise atau pujian, dan R’ untuk reaction atau reaksi. Selain itu, terdapat penjelasan juga bahwa obrolan yang baik itu diukur berdasarkan kualitas bukan kuantitas. Kemudian, dijelaskan pula teknik membujuk paling ampuh, negosiasi untuk memperoleh keinginan, serta inti dari perdebatan ialah mendengarkan lawan bicara. Kemudian, dilanjutkan dengan bab ketiga yang berjudul “Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita”. Di bab ini kita akan diberi penjelasan mengenai suksesnya sebuah produk karena satu kata kunci. Contohnya, iklan Chocopie. Chocopie telah lama menjadi camilan rakyat Korea sejak akhir tahun 70-an. Produk ini dapat bertahan hingga saat ini karena produsen mengemas produk mereka dengan kata kunci “perasaan”. Dengan konsep “perasaan” yang familier dengan rakyat Korea menjadikan produk ini terus dilirik konsumen untuk menyampaikan perasaan mereka pada orang-orang di sekitarnya. Selain itu, bab ini juga membahas bagaimana seorang produsen dapat menetapkan nilai produk dengan baik supaya dapat bertahan menghadapi persaingan pasar. Selanjutnya, ada bab keempat yang berjudul “Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi”. Bab ini diawali dengan kutipan kata-kata mutiara “Long Learn for Long-Run”. Kemudian, Oh Su Hyang memberikan contoh melalui kisah hidup pembawa acara terkenal Korea Selatan, Yoo Jae Suk. Sebelum mampu memukau mata banyak penonton dengan kelihaian dalam membawakan beragam program hiburan, Yoo Jae Suk pernah menjadi seorang reporter untuk acara Entertainment Weekly, Ia yang masih berusia 20-an berkali-kali gagap karena saking gugupnya ketika siaran berlangsung. Sehingga hal ini membuatnya di keluarkan dari acara tersebut. Melalui kisah Yoo Jae Suk ini, Oh Su Hyang menyadarkan pembaca bahwa semua orang memiliki titik start yang sama dalam hal bicara komunikatif. Kemampuan berbicara bukanlah bawaan lahir. Di bab ini pula diberikan sepuluh aturan komunikasi sukses ala Yoo Jae Suk. Kemudian di jelaskan pula bahwa komunikasi yang baik itu berisi perkataan yang jujur dan tidak dilebih-lebihkan. Bab ini diakhiri dengan bagian Membuat yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin’, didalamnya Oh Su Hyang menyatakan “Apakah Anda sedang merencanakan hal besar? Maka jangan lupa sisipkan semangat yang besar dalam ucapan Anda. Semangat itu akan menyebar ke sekitar Anda dan akan membantu Anda melangkah maju. Suara, lafal, gesture, dan konten. Semua memiliki peranan penting dalam berbicara. Namun, semangat adalah mantra terbaik untuk mewujudkan masa depan yang Anda impikan.” Bab kelima sekaligus bab terakhir dari buku ini berjudul “Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir”. Pada bab ini, disajikan teknik-teknik mengolah suara berdasarkan pengalaman Oh Su Hyang yang terdiri dari vokalisasi, melenturkan organ artikulasi, dan bernapas ala Choi Bool Am. Kemudian, diberikan kisah-kisah inspiratif dari tokoh publik Korea Selatan yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mulai dari aktor Song Joong Ki hingga pembawa acara kondang Lee Geum Hee dan solois Korea Selatan Sung Si Kyung. Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2016 ini memiliki beberapa keunggulan. Misalnya, cover buku ini terlihat elegan dengan soft cover-nya yang memiliki background motif jeans yang khas. Selain itu, setiap bab pada buku ini diawali dengan kutipan kata-kata mutiara, seperti “Berbicaralah layaknya seorang pemimpi, maka mimpimu akan menjadi nyata” pada bab pertama dan “Long Learn for Long-Run” pada bab keempat. Kemudian, dari segi konten buku ini selalu mengadirkan kisah tokoh-tokoh terkemuka inspiratif dalam bidang komunikasi sehingga dapat memberikan inspirasi bagi pembaca yang ingin mengasah kemampuan komunikasinya. Ditambah lagi, Oh Su Hyang selalu memberikan contoh realistis setiap penjelasannya dengan menghadirkan kisah-kisah para client-nya yang mengalami berbagai permasalahan dalam hal komunikasi. Dibalik keunggulannya, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam buku ini kebanyakan merupakan tokoh-tokoh publik Korea Selatan sehingga bagi pembaca yang berasal dari Indonesia terasa kurang familier. Kedua, buku ini lebih banyak memberikan porsi penjelasan pada teknik-teknik komunikasi dalam hal marketing. Sehingga, ada beberapa bagian yang diberikan penjelasan tidak sedetail lainnya. Ketiga, karena buku ini terjemahan dari bahasa Korea, ejaan yang diberikan terkadang membuat pembaca yang berasal dari Indonesia kurang familier. Terlepas dari itu semua, buku ini cukup menarik untuk dibaca. Saya rekomendasikan buku ini untuk kalian semua yang ingin mengenal dunia komunikasi, baik itu dari kalangan mahasiswa, pelamar pekerjaan, dan kalangan lainnya yang membutuhkan teknik komunikasi yang baik. Penulis, Sebjun Parulian Nadeak Editor, PRT PMKRI Cab. Palangka Raya
Oleh Mamak Gibran (Yunita Indriani) Dok. Pribadi Buku ini sangat cocok untuk kita yang memang kesulitan dalam menyampaikan pesan. Kali ini saya akan mereview buku yang berjudul "Bicara Itu Ada Seninya". Entah mengapa saya ingin beli buku ini, mungkin semata-mata karena berbicara itu memang harus dilatih. Sekarang sedang gencarnya untuk diam di rumah disebabkan untuk
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "TAHUKAH ANDA BAHWA BERBICARA ITU ADA SENINYA? Ketika komunikasi menjadi penting untuk kompetisi, pakar komunikasi Oh Su Hyang telah menerbitkan sebuah buku yang luar biasa. Selain pengalaman peningkatan diri, buku ini mencakup berbagai topik tentang komunikasi, persuasi, dan teknik bagaimana cara berbicara yang baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas? Atau berbicara tanpa mengambil tarikan napas? Tidak! Sebuah kata yang bisa disebut baik hati adalah kata yang bisa menyenangkan hati. Ucapan seseorang kampiun mempunyai daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu program mempunyai kemampuan menghidupkan suasana & kekuatan kalimatnya yg terus harus tahu bagaimana berbicara untuk mengekspresikan diri Anda kepada orang lain dalam kehidupan sosial. Pembicara yang efektif lebih maju daripada yang lain. Untuk mencapai tujuan Anda dalam komunikasi, persuasi dan negosiasi, Anda perlu mengetahui metode komunikasi yang efektif. Buku ini dideskripsikan agar siapa saja dapat memahaminya. Ada banyak detail menarik tentang orang-orang terkenal serta rahasia utama komunikasi. Jika Anda membacanya dengan seksama, saya yakin kepercayaan diri Anda berbicara akan meningkat dengan sendirinya. "Kelebihan Sampul buku ini elegan dengan sampul tipis dengan latar belakang motif jeans yang khas. Selain itu, setiap bab buku ini dimulai dengan kutipan dari kata-kata mutiara, seperti "Bicaralah seperti seorang pemimpi dan impian Anda akan menjadi kenyataan" di bab pertama dan " Belajar lama untuk memahami panjang" di bab keempat. Dari segi konten, buku ini selalu menceritakan kisah-kisah para tokoh inspiratif di bidang media untuk menginspirasi para pembaca yang ingin mengasah kemampuan komunikasinyaKekurangan Sebagian besar karakter dalam buku ini adalah tokoh masyarakat Korea, sehingga pembaca Indonesia merasa kurang familiar. Buku ini memberikan lebih dari sekedar penjelasan tentang teknik komunikasi pemasaran. Jadi ada beberapa bagian yang tidak dijelaskan secara detailJudul Bicara Itu Ada Seninya Rahasia Komunikasi yang EfektifPenulis Oh Su Hyang Penerjemah Asti NingsihPenyunting Yosepha Ary Hascaryani. KPenyelaras Akhir Aprilia WirahmaDesain Aditya RamaditaPenerbit Penerbit Bhuana Ilmu PopulerISBN 978-602-455-392-0Tahun terbit Cetakan Kedua Belas, Desember 2019xiv+ 238 hal, ; 14,020,0 cm Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya resensi buku: bicara itu ada seninya; puisi: jangan cemas; harian aqua (vol. 18): mengenal lebih dekat mawapr resensi buku: mata yang indah; review: ngopi santuy #24; hari kartini; puisi: lima ribu dapat empat; harian aqua (vol.17): mahasiswa menggugat, keputus resensi buku: filosofi teras; puisi: tenggelam dalam kelam
Sebuah Resensi Bicara itu ada seninya The Secret Habits To Master Your Art Of Speaking Rahasia komunikasi yang efektif karya Oh Su Hyang. Bicara itu ada seninya The Secret Habits To Master Your Art Of Speaking Rahasia komunikasi yang efektif karya Oh Su Hyang, seorang dosen sekaligus pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Sebuah buku yang menarik perhatian saya ketika mencari buku tentang public buku setebal 238 halaman ini kita diajarkan banyak hal pengembangan teknik berkomunikasi, persuasi, dan negoisasi. Ilmu yang diberikan bersumber dari pengalaman pribadi sang penulis dan juga orang-orang sukses yang memiliki komunikasi yang bagus. Tentunya ini sangat cocok buat kamu yang ingin meng-upgrade kemampuan bahasa yang mudah dimengerti serta cerita dari pengalaman orang-orang sukses seperti pembawa acara, marketer perusahaan besar, penyiar, hingga presiden yang mampu menggetarkan hati kustomer dan masyarakat luas dengan teknik berkomunikasinya yang baik. Jelas bahwa berbicara itu memang ada seninya dan tidak asal keluar saja dari dalam buku ini mengatakan bahwa; "Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana. Anda harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri Anda kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, Anda harus mengetahui metode komunikasi yang efisien".Oh Su Hyang dalam buku ini memberikan semangat agar kita percaya diri dalam berkomunikasi. Bahwasanya memang semua itu tidak ada yang instan. Melalui kisah orang-orang terkenal dan sukses dalam bidangnya masing- masing ia memberikan contoh kepada kita tentang sebuah usaha. Berlatih adalah kunci. Semua orang bisa bernyanyi, tapi belum tentu enak untuk didengarkan oleh orang lain. Makanya ada yang namanya les vokal, kan? Begitu pula dengan berbicara, yang awalnya terbata-bata bisa berbicara dangan baik melalui latihan yang hal pembelajaran yang saya ambil dari salah satu kutipan dalam buku Bicara Itu Ada Seninya yang berbunyi; "Teknik terpenting dalam berbicara adalah mendengarkan". Ini yang banyak orang belum kuasai. Mereka belajar berbicara dengan teknik yang mumpuni, atau memang memiliki bakat sejak lahir tapi tidak pernah mau mendengarkan lawan bicaranya. Terkesan sangat egois, bukan? Tentunya jika kita berhadapan dengan lawan bicara yang seperti itu pasti sangat mengesalkan membaca buku Bicara Itu Ada Seninya membuat saya ingin membaca buku pengembang diri dengan tema komunikasi yang lainnya. Nanti setelah saya selesai membaca akan saya buat resensinya lagi di blog ini. Oh iya, buku yang saya baca ini yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Asti Ningsih. Diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer dengan tanggal penerbitan 30 April 2018, ISBN 9786024553920, dan Soft kamu tertarik untuk membacanya buku ini tersedia di Gramedia dan toko buku kesayangan kamu baik online maupun Resensi "Bicara Itu Ada Seninya" Rahasia Komunikasi Yang Efektif. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan dan bahasa karena manusia tidak luput dari kesalahan meskipun sudah berusaha sempurna.
dNj9OT5.
  • 106kbyazca.pages.dev/90
  • 106kbyazca.pages.dev/366
  • 106kbyazca.pages.dev/380
  • 106kbyazca.pages.dev/338
  • 106kbyazca.pages.dev/280
  • 106kbyazca.pages.dev/3
  • 106kbyazca.pages.dev/128
  • 106kbyazca.pages.dev/193
  • 106kbyazca.pages.dev/292
  • resensi buku bicara itu ada seninya